Wednesday, May 25, 2016

Beberapa pengalaman singkat saat PDKT

Pernah ngak sih kita melakukan yang namanya pendekatan dengan lawan jenis atau sering disebut dengan PDKT. Momen momen PDKT adalah momen momen membahagiakan sekaligus mendebarkan di mana kita melakukan segala hal yang di luar nalar demi mendekati sang calon pasangan.
Beberapa orang pada umumnya juga menjalani proses pendekatan ini dalam waktu singkat, tapi ada pula orang yang menghabiskan waktu selama bertahun tahun bahkan sampai akhir hidupnya memendam rasa kagum mereka. Kadang PDKT tak selalu berakhir bahagia atau berakhir sampai ke pelaminan. Kadang kita juga harus melalui proses pendekatan ini selama berkali kali demi menemukan seseorang yang pas di hati.



Berikut ini adalah pengalaman PDKT yang berakhir pahit dan bikin bete jika dipikirkan kembali..

"Saya putus dengan pacar saya karena dia materialistis atau sebut saja dia 'bermata hijau'. Setiap hari yang ditanyakan nya adalah seberapa besar gaji bulanan saya, seberapa gaji pokok dan uang makan yang aku terima serta menanyakan berapa uang saku yang saya dapatkan setiap kali saya dapat dinas keluar kota, dia bahkan tidak segan segan untuk bertanya seberapa banyak uang yang sudah ada di tabungan saya. Saya bisa melihat apa yang sedang ada di dalam pikirannya, jadi saya memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini."

"Lelaki yang satu ini berhasil membuat saya galau, ilfil, bahkan membuat aku sampai menangis dan terlelap dalam kesedihan selama berbulan bulan. Sikapnya benar benar manis. Dia menyanyikan lagu untuk saya, membuatkan gambar wajah saya, dan tak kalah sering pula dia menemani saya ngobrol sampai dini hari. Belum lagi kata-katanya yang manis itu, tapi hubungan kami tidak pernah menuju maupun mengarah kemana mana. Karena lelah dengan sikapnya yang tak konsisten, saya memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini, dan setelah itu saya baru menyadari bahwa dia adalah tipe lelaki yang hobi menebar jaring, dan hanya ingin memanfaatkan sang cewek tanpa ingin melanjutkan hubungan ke tahap yang lebih lanjut. Jadi langkah saya untuk putus dengnanya sudah tepat.

"Saya didekati seorang teman dari zaman saya sekolah pada saat aku duduk di bangku SMA. Karena saya orangnya pemalu dan juga kurang peka dan juga ditambah lagi dengan saya yang tidak punya banyak pengalaman soal cinta, saya jadi kebingungan dengna sikap untuk menanggapinya. Setelah berbulan-bulan, akhirnya saya menyadari dan memberanikan diri untuk menanggapi sikapnya. Saya mencoba menghubunginya terlebih dahulu, tapi dia kelihatan kurang antusias. Situasi ini sempat membuat saya galau berat. Saya sampai sampai meminta petunjuk Allah SWT lewat salat malam.Sebulan kemudian, saya dapat kabar kalau dia sekarang sudah jadian dengan orang lain. Memang semua lelaki itu sama saja!

No comments:

Post a Comment